Kolaborasi Unismuh Makassar dan UTHM Malaysia Tingkatkan Tata Kelola Crowdfunding Syariah Berbasis Donasi

TEGASNEWS.COM – MAKASSAR. Dalam upaya memperkuat ekosistem keuangan syariah dan mendorong transparansi dalam pengelolaan dana sosial, Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMUH Makassar berkolaborasi dengan Universiti Tun Onn Malaysia serta Pemerintah Kecamatan Bontoala Kota Makassar menjalin kerja sama layanan masyarakat bertajuk “Improving Financial Management of Donation-Based Islamic Crowdfunding”.

Kolaborasi ini melibatkan Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Dosen Universiti Tun Husein Onn Malaysia, serta Pemerintah Kecamatan Bontoala Kota Makassar, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan transparansi pengelolaan dana pada platform crowdfunding syariah berbasis donasi, seperti zakat, infaq, dan wakaf digital.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Bontoala (27 Juni 2025) antara Malaysia dan Indonesia ini, para peserta melakukan serangkaian diskusi best practices terkait manajemen keuangan yang sesuai prinsip syariah. Fokus utama adalah pada penguatan sistem pelaporan keuangan, audit internal, serta pemanfaatan teknologi keuangan (fintech) untuk mendukung transparansi dan kepercayaan publik.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, Dr Edi Jusriadi, S.E., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperluas jejaring internasional kampus, tetapi juga memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat khususnya warga Kecamatan Bontoala Kota Makassar.

Kaprodi Ekonomi Pembangunan, Asdar, SE., M. Si, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan pengelolaan dana sosial Islam di era digital. “Crowdfunding syariah memiliki potensi besar dalam mengatasi kesenjangan sosial, namun pengelolaannya harus amanah, efisien, dan terintegrasi secara digital,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Bontoala Andi Akhmad Muhajir Arif, S.STP., M.E-Gov, menyambut baik kolaborasi ini dan berharap kegiatan serupa terus berlanjut di masa depan dan menekankan pentingnya kerja sama lintas negara untuk saling belajar dan meningkatkan kapasitas lembaga. “Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat keilmuan, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat penerima donasi,” jelasnya.

Proyek layanan masyarakat ini juga melibatkan simulasi pengelolaan dana donasi menggunakan platform digital berbasis blockchain sederhana, serta uji coba pelaporan real-time kepada publik dan donatur. Harapannya, hasil kolaborasi ini dapat menjadi model percontohan bagi lembaga-lembaga crowdfunding syariah lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Dengan potensi besar dana sosial Islam di kedua negara, kerja sama Malaysia–Indonesia ini diyakini dapat memperkuat peran ekonomi Islam dalam mewujudkan keadilan sosial dan pemberdayaan umat secara berkelanjutan.

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara PANRITA (Visiting Professor, Research Collaboration, and Training) Batch 10.
Selain memperkuat jejaring akademik, kegiatan ini menjadi pijakan awal untuk menjajaki kerja sama internasional yang lebih luas di masa mendatang. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like